Diberdayakan oleh Blogger.

Menjelang Peringatan Isra wal Mi'raj Nabi Muhammad Saw.


Gambar Blog



Sahabat Kang PP, tidak terasa kita sudah memasuki bulan Rajab, bulan yang di mana dipercaya sebagai bulan yang di dalamnya terdapat suatu peristiwa agung, yaitu Isra wal Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Mari kita bahas peristiwa tersebut.

Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap Isra wal mi’raj ini sebagai peristiwa yang sama, tapi Tahukah Anda bahwa Isra Wal Mi’raj itu merupakan peristiwa yang berbeda, Isra adalah suatu peristiwa dimana Nabi Muhammad Saw di perjalankan oleh Allah dari Masdijil Haram ke Masjidil Aqsha. Firman Allah :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

  "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al MasjidilHaram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. " Al-Isra Ayat 1

Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa Nabi Muhammad di perjalankan oleh Allah itu bearti Nabi Muhammad tidak berjalan sendiri atau dengan kendaraan, tapi Allah-lah yang memperjalankan Nabi Muhammad dengan kendaraan "Buraq (Kilat/cahaya).

Sedangkan Mi'raj adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad di perjalankan kembali oleh Allah dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha langit ke 7. Dan semua itu terjadi hanya semalam saja.

Pasti timbul pertanyaan, bagaimana bisa jarak perjalanan sebegitu jauh apalagi ke atas langit ke-7 hanya di tempuh semalam saja ?. Baik, Nabi Muhammad diperjalankan Allah dengan kendaraan Buraq, dalam bahasa arab Buraq artinya kilat atau cahaya dan di temani oleh Malaikat Jibril yang diciptakan dari cahaya.

Secara logika, ilmuan menjelaskan bahwa kecepatan cahaya itu sekitar 300.000.000 km/detik. Bearti malaikat ataupun buraq juga mempunyai kecepatan yang sama. Nah, jarak Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha sekitar 1.500 Km bearti Nabi sampai ke Masjidil Aqsha hanya 1 detik atau kurang, ataupun ke langit mungkin jaraknya triliyunan tahun cahaya mungkin beberapa jam saja sampai ke sana.

Itu bearti Nabi Muhammad dan Umat Islam tidak berbohong ataupun Nabi Muhammad menggunakan sihirnya untuk melakukan tersebut, tapi ingatlah bahwa Nabi Muhammad diperjalankan Oleh Allah SWT.

Berikut beberapa Hadits dan ayat Al-Qur'an yang mengenai Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad :
1.  Anas bin Malik ra., ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku didatangi Buraq. Lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya pada pintu mesjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku masuk ke mesjid dan mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril datang membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya: Siapakah engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawab Jibril: Ya, ia telah diutus. Lalu dibukakan bagi kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapakah engkau? Jawab Jibril: Jibril. Ditanya lagi: Siapakah yang bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Pintu pun dibuka untuk kami. Aku bertemu dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa engkau? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad saw. jawabnya. Ditanyakan: Dia telah diutus? Dia telah diutus, jawab Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Ternyata ia telah dikaruniai sebagian keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keempat. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jibril menjawab: Dia telah diutus. Kami pun dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah Taala berfirman Kami mengangkatnya pada tempat (martabat) yang tinggi. Aku dibawa naik ke langit kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa? Dijawab: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Dijawab: Muhammad. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Dijawab: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Di sana ada Nabi Musa as. Dia menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya: Siapa ini? Jawabnya: Jibril. Ditanya lagi: Siapa bersamamu? Jawabnya: Muhammad. Ditanyakan: Apakah ia telah diutus? Jawabnya: Dia telah diutus. Kami dibukakan. Ternyata di sana aku bertemu Nabi Ibrahim as. sedang menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorang pun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Lalu Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi saw. Musa as., ia bertanya: Apa yang telah difardukan Tuhanmu kepada umatmu? Aku menjawab: Salat lima puluh kali. Dia berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Aku pernah mencobanya pada Bani Israel. Aku pun kembali kepada Tuhanku dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Lalu Allah mengurangi lima salat dariku. Aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan: Allah telah mengurangi lima waktu salat dariku. Dia berkata: Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah berfirman: Hai Muhammad. Sesungguhnya kefarduannya adalah lima waktu salat sehari semalam. Setiap salat mempunyai nilai sepuluh. Dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Dan barang siapa yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka dicatat satu kebaikan baginya. Jika ia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya barang siapa yang berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak sesuatu pun dicatat. Kalau ia jadi mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as., lalu aku beritahukan padanya. Dia masih saja berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku menyahut: Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya. (Shahih Muslim)

2.   Ibnu Abbas ra.: Bahwa Rasulullah saw. melewati lembah Azraq. Beliau bertanya: Lembah apa ini? Para sahabat menjawab: Ini lembah Azraq. Rasulullah saw. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Musa as. sedang menuruni bukit dan memohon kepada Allah dengan suara keras melalui talbiah. Ketika sampai di bukit Harsya, beliau berkata: Bukit apa ini? Para sahabat menjawab: Bukit Harsya (dekat Juhfah). Rasulullah saw. bersabda: Aku seperti melihat Nabi Yunus bin Matta as. berada di atas unta merah yang gempal. Dia memakai mantel bulu wol dan tali kekang untanya adalah sabut, ia sedang bertalbiah. (Shahih Muslim No.241)

3.   Abu Hurairah ra., ia berkata:  Nabi saw. bersabda: Ketika aku diisra'kan, aku bertemu dengan Nabi Musa as., ia seorang lelaki yang tinggi kurus dengan rambut berombak, seperti seorang Bani Syanu'ah. Aku juga bertemu dengan Nabi Isa as. ia berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari pemandian. Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Akulah keturunannya yang paling mirip dengannya. Lalu aku diberi dua bejana, yang satu berisi susu dan yang lain berisi arak. Dikatakan padaku: Ambillah yang engkau suka. Aku mengambil susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan: Engkau diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau menepati fitrah. Seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesat umatmu. (Shahih Muslim No.245)

4. Firman Allah :

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣)عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (١٥)إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (١٦)مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (١٧)لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (١٨)


" Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha, Di dekatnya ada syurga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." An-Najm ayat 13-18

Sekian saja, kajian kali ini semoga mendapat tambahan ilmu dan bermanfaat bagi Anda. Semoga Allah me-Rahmati dan memberi taufik beserta hidayah-Nya. Aamiin.

referensi : "software Hadits Web. 3.0 karya Sofyan Efendi"
Tag : Islam
0 Komentar untuk "Menjelang Peringatan Isra wal Mi'raj Nabi Muhammad Saw."

Back To Top