Diberdayakan oleh Blogger.

Kisah Abi Ishaq, ketika doa tidak terkabulkan

Kisah Abi Ishaq, ketika doa tidak terkabulkan

Sahabat Kang PP, akhirnya setelah mudik saya bisa memposting kembali. Dan kali ini saya akan membahas tentang sebuah kisah dimana kisah ini mungkin sebuah jawaban bagi anda yang bertanya-tanya kenapa berdoa namun tidak kunjung terkabul.

Kisah ini berawal ketika Ibrahim bin Adham ditanya oleh sekelompok orang di Pasar Basrah, "Wahai Abi Ishaq (sebutan Ibrahim bin Adham), sesungguhnya Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, 'Niscaya akan Aku perkenankan (Aku kabulkan doa) bagimu', dan kita telah berdoa kepada-Nya setiap malam. Akan tetapi mengapa doa kita tidak dikabulkan?"

Ayah Ishaq menjawab,"Karena hati kalian telah mati.". "Apa yang menyebabkan hati kami mati?" tanya warga di pasar. "Ada sepuluh perkara," jawab Ayah Ishaq.

"Apa sepuluh perkara itu?" tanya mereka.

Ayah Ishaq pun menjawab :
  1. Kalian mengenal Allah SWT, tetapi kalian tidak menunaikan hak-hak-Nya.
  2. Kalian membaca Al Qur'an, tetapi kalian tidak mengamalkannya.
  3. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
  4. Kalian mengaku bahwa setan adalah musuh kalian, tetapi kalian menurutinya.
  5. Kalian mengatakan, "Kami cinta surga", tetapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.
  6. Kalian mengatakan, "Kami takut api neraka", tetapi kalian mengorbankan diri untuknya.
  7. Kalian mengatakan, "Sesungguhnya kematian itu benar", tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
  8. Kalian sibuk dengan membicarakan aib orang lain, tetapi kalian lupa dengan aib sendiri.
  9. Kalian telah menikmati nikmat Tuhan kalian, tetapi kalian tidak mensyukurinya.
  10. Kalian turut memakamkan jenazah ke liang lahat, tetapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.

Kemudian Ibrahim bin Adham ditanya oleh salah seorang dari mereka. Orang itu berkata,"Bagaimana kalau kami meminta engkau untuk berdoa?". Ayah Ishaq menjawab, "Boleh."

Lalu beliau kembali seraya berkata, "Dan engkau, makanlah makanan yang halal, setelah itu berdoalah sekehendakmu."

Jika kita simak kembali, maka akan tersusun penjelasan berikut :

Pertama, ketika berdoa kita pasti ingin Allah mengabulkannya tanpa memenuhi atau menunaikan Hak-hak Allah. Simak kutipan ayat berikut :

"...Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah : 186)

Hak-hak Allah telah dijelaskan pada ayat diatas, hak-hak bearti segala perintah-Nya. Kita diharuskan untuk melaksanakan apa diperintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya. Mungkin inilah yang disebut Taqwa.

Kedua, kita sering membaca Al-Qur'an tanpa mengamalkan isinya. Dulu, sahabat-sahabat Nabi tidak melanjutkan ayat sebelum bisa mengamalkannya.

Ketiga, kita sering lihat orang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad Saw. akan tetapi tidak pernah membuktikannya. Simak kutipan Hadits berikut :

Rasulullah Saw. bersabda :
"...Mengapa ada orang yang berkata, 'Aku ingin begini dan begitu.' Padahal aku Shalat dan tidur, juga berpuasa dan makan. Bahkan, aku juga menikah dengan perempuan. Maka, barangsiapa tidak mengikuti Sunnah-Ku, ia bukan golongan-Ku" (H.R. Bukhari dan Muslim)

Keempat, kita tegas mengatakan setan adalah musuh akan tetapi anehnya kita selalu menuruti bisikannya.
 Contoh sederhana, kita akan sedekah lalu saat mengambil uang dari saku keluar dua lembar 100 ribu dan 10 ribu. Mungkin ketika ditanya lebih baik mana sedekah 100 ribu dan 10 ribu, pasti berkata 100 ribu. Setan menggoda agar kita sedekah 10 ribu, karena jika 100 ribu akan menyesal nantinya. Akhirnya kita mengeluarkan 10 ribu bearti kita sudah menurutinya.

Kelima, ketika kita ditanya ingin masuk surga pasti jawabnya Ingin. Tapi disisi lain kita tidak mencari untuk mendapatkannya. Artinya hanya sekedar omongan belaka.

Keenam, ini kebalikan dari kelima. Sering kita mengatakan takut akan neraka namun sering kali kita tidak jauh dari perbuatan yang mengakibatkan masuk kedalamnya.

Ketujuh, kita mengakui bahwa kematian akan datang namun kita tidak mempersiapkan dengan sering beramal baik.

Kedelapan, ini salah satu penyakit yang masih melekat pada diri kita yaitu kita sering mengingat kesalahan atau orang lain tanpa menyadari bahwa dirinya pun memiliki aib sendiri.

Kesembilan, kesalahan kita selaku mahluk Allah. Setiap saat kita menikmati nikmat-nikmat Allah namun akankah kita mensyukurinya setiap saat ? Dan jika kita menghitung nikmat Allah niscaya kita tidak mampu untuk menghitungnya. Allah berfirman :

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-Nahl: 18)

Maka nikmat Allah manakah yang dapat kita dustakan. Allah berfirman sebuah ayat yang disebutkan sebanyak 30 kali dalam 78 ayat Surah Ar-Rahman yaitu :

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Kesepuluh, kita sering mengantarkan jenazah kedalam lihang kubur, namun kita tidak mengambil pelajaran bahwa kita akan menyusulnya.

Sekian. Semoga bermanfaat ^_^

Tag : Kisah Islam
0 Komentar untuk "Kisah Abi Ishaq, ketika doa tidak terkabulkan"

Back To Top