Diberdayakan oleh Blogger.

Qana'ah



Qana’ah

Suatu ketika Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Abu Dzar Al-Ghifari. “ Abu Dzar, apakah menurutmu banyaknya harta itu merupakan kekayaan?” Abu Dzar diam saja tidak menjawab.
Pertanyaan itu lalu dijawab sendiri oleh Nabi, “kekayaan hakiki adalah kekayaan hati dan kemiskinan sejati adalah kemiskinan hati. Siapa yang memiliki kekayaan hati maka kondisi duniawi apapun yang dialaminya tidak akan mendatangkan kemudharatan baginya. Sebalikny, siapa yang misikin hati maka apapun yang melebihi isi dunia tidak akan pernah mencukupinya.” (H.R. IBNU HIBBAR).
Nabi melanjutkan pesan moralnya, “ jadilah engkau orang yang wara niscaya engkau akan menjadi orang yang paling ahli ibadah dan jadilah engkau merasa cukup (qana’ah), niscaya engkau menjadi orang yang pandai bersyukur.” (H.R.  AL-BAIKHAQI).  Sebab Allah menegaskan :
dansedikit sekali hamba-hamba-Ku yang pandai bersyukur”
Qana’ah bearti merasa cukup, puas dan ridha terhadap bagian rezeki atau apapun yang di anugrahkan  Allah SWT kepada kita, ciri orang qana’ah ialah selalu merasa cukup, tidak merasa kurang, tidak mengeluh, dan juga tidak serakah dalam mengambil kedudukan, kekayaan, juga jabatan.
Tanpa belajar qana’ah, manusia cenderung menjadi tamak, serakah, dan korupsi. Belajar jadi qana’ah tidaklah sulit. Menurut Ibrahim bin Muhammad al-haqit dalam bukunya “ Al-Qana’ah Mafhumuha, Manafi’uha, At-Thariq Ilaiha. Ada bebrapa kiat untuk menjadi Qana’ah.
Pertama, mengakui secara tulus bahwa Allah itu Maha Adil dalam membagi rezeki bagi semua mahluk-Nya, termasuk manusia. Rezeki yang diberikan Allah kepada manusia tidak diukur menurut tingkat pendidikan, jabatan atau status sosial.
Kedua, melatih diri untuktidak iri dan dengki terhadap kelebihan kekayaan yang diberikan kepada orang lain, karena iri dan dengki hanya kan menambah penderitaan jiwa dan pengikisan amal kebajikan si pendengki.
Ketiga, menyadari sepenuh hati bahwa jabatan dan kekayaan itu amanah yang harus di pertanggung jawabkan di dunia dan di akhirat.

Keempat, menyikapi segala anugrah, kecil maupun besar, sedikit atau banyak, dengan meningkatkan rasa syukur. Yakinilah bahwa yang membuat pemberian Allah itu bernakna dan bernilai adalah “Rasa Syukur “.
Tag : Islam
0 Komentar untuk "Qana'ah"

Back To Top